Sabtu, 09 Januari 2010

7 Makanan Penghalau Kanker

7 Makanan Penghalau Kanker

Semang­kuk penuh brokoli yang dikukus hijau cerah. Bisa jadi saat melihat­nya Anda akan ber­kata, “Sedap”. Tapi apa Anda tahu bahwa brokoli bukan hanya enak namun juga baik untuk kesehatan Anda? Namun per­tanyaan­nya adalah seberapa baik? Mung­kin lebih meng­ena adalah, dapat­kah dia – atau makanan lain – mem­bantu men­cegah penyakit, seperti kan­ker misalnya?

Jawaban­nya adalah: ya – beberapa makanan memang menun­jukkan sifat-sifat melawan kan­ker, mes­kipun belum ada yang mampu meng­atakan bahwa suatu makanan atau yang lain­nya dapat meng­hen­tikan kan­ker ketika ia sudah mulai per­jalanan­nya. Namun, sebuah badan penelitian menun­jukkan diet sehat secara menyeluruh yang diper­kaya dengan aneka buah dan sayur berwarna-warni merupakan kunci dalam melawan penyakit jan­tung, diabetes, dan mung­kin juga kanker.

Bahkan nyatanya, para ilmuwan meng­etahui lebih banyak ten­tang apa yang tidak boleh dimakan – daging olahan, makanan yang asin, minuman dengan pemanis, seporsi besar daging merah – daripada setum­puk sayuran dan buah-buahan di piring anda. Namun mereka tahu makanan itu ber­arti bagi orang-orang.

Sebuah kajian komp­rehen­sif akan ribuan penelitian meng­enai diet, aktivitas fisik, dan berat badan dilakukan oleh World Can­cer Research Fund dan American Institute for Can­cer Research menun­juk pada sebagian besar makanan yang ber­asal dari sumber-sumber nabati (tum­buhan). Makanan seperti brokoli, berry, dan bawang putih menun­jukkan beberapa hubungan yang paling kuat guna men­cegah kanker.

Mereka (makanan ter­sebut) ren­dah akan lemak dan kalori, serta merupakan suatu “paket padat” yang kaya akan fitokimia dan antiok­sidan yang mampu melawan kanker.

Antiok­sidan, Fitokimia dan Kanker

Anda mung­kin per­nah men­dengar ten­tang antiok­sidan, seperti vitamin C, likopen, dan beta karoten, yang ter­dapat dalam banyak buah dan sayuran. Penelitian menun­jukkan bahwa orang yang makan makanan kaya buah dan sayuran memiliki risiko kan­ker lebih ren­dah. Ber­ba­gai bahan kimia alami dari tum­buhan yang dikenal seba­gai fitokimia juga tam­pak­nya mampu melin­dungi tubuh dari senyawa ber­bahaya dalam makanan dan ling­kungan, serta men­cegah kerusakan sel serta mutasi.

Diet yang mampu men­cegah kan­ker jika dilihat kem­bali sebenar­nya merupakan makanan sehat ter­jang­kau yang bisa Anda temukan di sekitar Anda. Seperti hal­nya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, ikan dan daging sederhana.

Jangan lupakan juga masalah berat badan. Tetap men­jaga agar ber­ada badan propor­sio­nal akan sangat mem­bantu, jadi berat badan ideal pen­ting bagi kita. Banyak orang sudah tahu bahwa berat badan ber­lebih dan obesitas merupakan fak­tor risiko penyakit jan­tung dan diabetes. Namun kini banyak kajian yang men­dukung bahwa keduanya merupakan risiko utama untuk kan­ker payudara, kan­ker endometrium, kan­ker usus besar – dan banyak lagi.

Jadi, makanan apa saja yang bisa Anda nik­mati guna meng­halau kanker?

Bawang Putih: Si Napas Bau, tapi Super Sehat

Tidak banyak yang ber­pikir bahwa napas aroma bawang putih baik untuk kita. Senyawa belerang (sul­fur) yang sama yang menyebabkan bau itu mung­kin juga meng­hen­tikan ter­ben­tuk­nya zat-zat penyebab kan­ker di dalam tubuh, mem­per­cepat per­baikan DNA, dan mem­bunuh sel kanker.

Ingin bonus lebih? Bawang putih juga ber­tem­pur melawan ber­ba­gai bak­teri, ter­masuk H. pylori (diketahui memiliki hubungan dengan ter­jadinya ulkus dan kan­ker lam­bung), dan meng­urangi risiko kan­ker usus besar.

Untuk men­dapatkan lebih banyak keun­tungan, kupas dan cin­cang ceng­keh dan diamkan mereka 15 hingga 20 menit sebelum dimasak. Hal ini dapat meng­ak­tifkan enzim ter­tentu dan melepas sul­fur yang meng­an­dung senyawa paling protek­tif. Dan sebaik­nya tetap meng­gunakan ceng­keh, bukan suplemen makanan – karena tidak ada bukti kuat suplemen makanan dapat meng­urangi risiko kanker.

Bawang putih merupakan bagian dari familia Allium – menurut tak­sonomi, namun bawang (merah), bawang perai, daun bawang mung­kin juga memiliki efek pelin­dung ter­hadap kan­ker lambung

Brokoli: Pem­bang­kit Fotokimia

Apa Anda ter­biasa makan brokoli? Itu bagus untuk Anda. Brokoli dan sayuran sejenis seperti kubis dan kem­bang kol meng­an­dung fitokimia yang disebut glukosinolat, yang meng­hasilkan enzim pelin­dung yang dilepaskan ketika Anda meng­unyah sayuran men­tah, dan memecahkan din­ding selnya.

Tubuh Anda juga meng­hasilkan enzim-enzim ter­sebut di dalam usus, ketika brokoli baik yang men­tah maupun dimasak lewat, enzim-enzim ter­sebut diaktifkan.

Salah satu senyawa yang paling protek­tif dari enzim ini adalah sul­foraphane, dan brokoli adalah sum­ber ter­baik senyawa ini. Para ilmuwan terus meneliti bagaimana brokoli dapat melawan agen-agen ber­bahaya yang dapat menyebabkan kan­ker. Ratusan studi klinis menyebutkan brokoli paling protek­tif ter­hadap kan­ker mulut, kerong­kongan dan perut.

Jika ingin kita cukup menanak brokoli, meng­aduk­nya dengan bawang putih dan minyak zaitun, itu sudah cukup men­jadi hidangan yang sehat – atau jika Anda terburu-buru ting­gal kunyah saja yang mentah.

Tomat: Sen­jata Poten­sial Melawan Kan­ker Prostat

Warna merah yang ter­lihat segar dan ranum sulit untuk ditolak – dan mem­buat mereka men­jadi sen­jata poten­sial melawan kan­ker pros­tat. Rona merah itu ber­asal dari fitokimia ber­nama likopen (lycopene), antiok­sidan yang kuat, yang sebagian besar ter­kon­sen­trasi pada tomat. Beberapa studi menun­jukkan bahwa makanan yang kaya likopen ter­kait dengan penurunan risiko kan­ker pros­tat. Namun para peneliti belum yakin, apakah hal ini karena likopen atau senyawa lainnya.

Dalam tes laboratorium, likopen juga telah meng­hen­tikan per­tum­buhan sel-sel kan­ker jenis lain, ter­masuk kan­ker payudara, paru-paru dan endometrium (jaringan pelapisan rahim bagian dalam). Para peneliti ber­s­pekulasi bahwa bahwa likopen melin­dungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan kan­ker dengan mening­katkan sis­tem kekebalan tubuh. Dan mereka men­duga likopen meng­hen­tikan per­tum­buhan tumor dengan meng­ganggu per­tum­buhan sel yang tidak normal.

Untuk men­dapatkan senyawa likopen secara optimal, makan tomat yang telah dimasak atau dip­roses dalam ben­tuk lain, hal ini menyediakan likopen lebih banyak dari pem­belahan din­ding sel pada tomat. Ingin lebih banyak senyawa ini? Beberapa semangka, jeruk dan pap­rika merah bisa men­jadi pilihan yang baik.

Stroberi: Jutawan Antioksidan

Buah berry terus menerus men­dapat pujian dalam melawan ber­ba­gai penyakit. Penelitian menyebutkan kemung­kinan per­lin­dungan ter­hadap penyakit jan­tung, penurunan daya ingat dan kan­ker. Dalam penelitian ter­baru, eks­trak berry dapat mem­per­lam­bat per­tum­buhan sel kan­ker, khusus­nya, stroberi dan ras­pberi hitam memiliki efek ter­besar pada sel-sel kan­ker usus.

Stroberi kaya akan antiok­sidan vitamin C dan ellagic acid. Dalam uji laboratorium asam ellagat tam­pak­nya memiliki sifat antikan­ker yang mem­bang­kitkan enzim yang mampu meng­han­curkan zat-zat penyebab kan­ker dan mem­per­lam­bat per­tum­buhan tumor. Mereka juga meng­an­dung flavonoid-flavonoid, yang menekan suatu enzim yang merusak DNA dan dihubungkan dengan kan­ker paru. Jenis berry lain­nya juga kaya akan flavonoid, dan juga bisa men­jadi hidangan yang sehat: ras­pberry, blacberry, blueberry, dan cranberry. Blueberry dipenuhi dengan anthocyanin, yang meng­urangi per­adangan dan merupakan salah satu antiok­sidan yang paling kuat. Ilmuwan meng­ang­gap buah dan sayuran merupakan makanan yang mem­berikan per­lin­dungan paling kuat.

Wor­tel: Paling Baik Ter­hidang dengan Dimasak

Salah satu sayuran yang paling mudah untuk disukai adalah wor­tel, ia seperti paket padat nutrisi pelawan penyakit. Meng­an­dung beta karoten, suatu antiok­sidan yang diper­caya ilmuwan dapat melin­dungan membran/dinding sel dari racun/toksin dan mem­per­lam­bat per­tum­buhan sel-sel tumor. Dan wor­tel juga mem­berikan kita vitamin dan fitokimia lain­nya yang mung­kin dapat men­cegah kan­ker mulut, kerong­kongan dan lambung.

Beberapa penelitian menun­jukkan wor­tel dapat melin­dungi ter­hadap kan­ker serviks (leher rahim), mung­kin karena pasokan antiok­sidan mereka yang dapat melawan HPV (human papilloma virus), penyebab utama kan­ker serviks. Plus, wor­tel meng­an­dung falcarinol, suatu ben­tuk pes­tisida alami.

Para ilmuwan di Ing­gris menemukan bahwa tikus yang diberikan falcarinol memiliki kecen­derungan lebih ren­dah untuk ter­ben­tuk kan­ker dalam tubuhnya.

Wor­tel yang dimasak menyuplai lebih banyak antiok­sidan diban­dingkan yang men­tah, demikian menurut laporan dalam Jour­nal of Agricul­ture and Food Chemis­try. Jika Anda memasak wor­tel, sebaik­nya dikukus atau direbus dalam ben­tuk utuh, dan baru dipotong-potong sesuai selera setelah­nya. Hal ini meng­urangi hilang­nya nutrisi, ter­masuk falcarinol, dan mem­berikan masakan wor­tel rasa yang lebih manis… – nyammy.

Bayam: Sum­ber Karotenoid yang Super

Mung­kin Anda per­nah men­dengar bahwa lutein, antiok­sidan, baik untuk mata anda. Walau penelitian belum meng­on­fir­masi, namun mung­kin juga memiliki per­anan dalam melawan kanker.

Bayam kaya akan lutein dan zaexhan­tin, karetenoid yang meng­hapus molekul tidak stabil dalam tubuh yang disebut radikal bebas sebelum merusak tubuh anda. Mereka ditemukan dalam bayam dan sayuran lain dengan daun ber­warna hijau tua, dan beberapa penelitian menun­jukkan mereka dapat melin­dungi ter­hadap kan­ker mulut, kerong­kongan dan lam­bung. Sebuah penelitian NIH / AARP dengan lebih dari 490.000 orang/peserta, menemukan bahwa mereka yang makan lebih banyak bayam lebih sedikit kecen­derungan­nya untuk men­derita kan­ker kerong­kongan. Beberapa penelitian men­duga karotenoid dalam bayam dan makanan lain meng­urangi risiko kan­ker ovarium, endometrium, paru-paru, dan kan­ker kolorek­tal juga.

(Masukkan) folat dan serat – yang para ilmuwan pikir – mereka dapat memang­kas risiko kan­ker ter­tentu, dan Anda telah memiliki pusat pem­bang­kit daya di setiap daun ber­warna hijau gelap. Folat mem­bantu tubuh anda memp­roduksi sel-sel baru dan dalam per­baikan DNA, dan ini pen­ting bagi per­em­puan usia produk­tif karena dapat men­cegah cacat tabung saraf (neural tube defects) pada janin yang sedang ber­kem­bang. Anda akan men­dapatkan lutein yang banyak dari bayam men­tah atau setengah matang.

Nik­mati dalam salad, dikukus, atau ditumis dengan bawang putih dan minyak zaitun, atau dibuat dalam ben­tuk sup. Bayam di antara sayur ber­daun hijau lain­nya merupakan paket nutrisi yang paling kaya.

Biji-bijian Utuh: Baik untuk Seluruh Tubuh

Biji-bijian utuh banyak meng­an­dung serat, namun belum jelas bagaimana biji gan­dum misal­nya ter­kait dengan penurunan risiko kan­ker kolorek­tal. Namun, biji-bijian meng­an­dung zat-zat lain yang mung­kin dapat melawan kan­ker, ter­masuk lignan, yang ber­tin­dak seba­gai antiok­sidan, dan saponin, yang dapat menahan sel kan­ker agar tidak ber­kem­bang biak.

Orang mung­kin akan ber­selera dengan roti gan­dum yang ditaburi biji rami atau biji wijen di atas­nya, namun ben­tuk utuh biji-bijian itulah yang lebih penting.

Adap­tasi dari: Seven (Easy to Find) Foods That May Help Prevent Can­cer.

Sabtu, 19 Januari 2008

Belum sempat mempercantik blog-ku

Setelah kemarin merasa menang karena blog ini sudah kelihatan tampilannya, sekarang baru terpikirkan kalau rasa-rasanya memang ada yang kurang. Kurang ini, kurang itu. Ternyata kurang cantik. Oleh karena itu aku ingin mempercantik blog-ku. Beberapa cara memang sudah terpikirkan cuma ini dia waktunya untuk kreatifitas masih sempit sekali. Ibarat rumah baru mau ngisi interiornya supaya lebih kelihatan rumah. Nggak kosong blong alias mlompong. Mau kedatengan tamu, bingung nerimanya dimana, bukan begitu? Yah, semoga aja minggu depan wajah blog-ku bisa tampil beda dikiiiit. Belum terlalu banyak, kan mesti belajar juga.

Kamis, 17 Januari 2008

Pengalaman Pertama

Ini yang namanya pengalaman pertama saya menciptakan blog yang saya idam-idamkan. Setelah melalui perenungan yang mendalam barulah niat untuk membuat sebuah blog pribadi terlaksana. Mimpi jadi kenyataan. Lucu ya? Bagi insan lain yang sudah tidak asing dengan yang namanya blog mungkin menganggap "Wah, hari gene baru ngerasain punya blog? Ketinggalan kali yee!" Tapi bagi saya ini hari kemenangan karena sukses ber-blog ria.